Secara tradisional di kalangan kekristenan, teks ini dipahami sebagai rujukan pada Mesias. Para penulis Perjanjian Baru sendiri beberapa kali mengutip dari teks ini, terutama dalam kaitan dengan penderitaan Kristus di
Baca ArtikelSebagian penafsir memandang ayat ini sebagai penutup bagi paragraf sebelumnya (12:21-27). Sebagian memilih untuk meletakkan ayat 27 sebagai pembuka bagi paragraf sesudahnya (12:27-31). Berdasarkan pemunculan kata ganti penghubung di awal
Baca ArtikelKonteks dari teks ini menunjukan bahwa dialog Yesus dan murid-murid-Nya ini merupakan waktu-waktu terakhir Yesus bersama para murid. Tidak lama lagi dikhianati, dilecehkan , disiksa , dan akhirnya disalibkan. Ini
Baca ArtikelSejarah gereja mencatat beberapa tendensi dari sebagian orang Kristen untuk membedakan cara kerja Allah di PL dan PB. Sebagai contoh adalah Marcionisme. Dalam pengaruh Gnostisisme yang kental, bidat Marcionisme bahkan
Baca ArtikelKata sambung ‘jadi’ di awal ayat 21 (LAI:TB) menimbulkan kesan bahwa bagian ini adalah penutup atau kesimpulan dari bagian sebelumnya. Hal ini tidak tepat. Beberapa versi Inggris secara tepat memilih
Baca ArtikelSecara tata bahasa ayat 22 kurang memiliki kaitan yang dekat dengan bagian sebelumnya, namun secara konsep keduanya sangat terkait. Untuk memudahkan pembacanya melihat keterkaitan konseptual tersebut, penerjemah LAI:TB telah menambahkan
Baca Artikel