Apakah dasar yang Alkitabiah untuk panggilan misi?

Posted on 26/05/2013 | In Mission | Ditulis oleh Admin | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/ Apakah dasar yang Alkitabiah untuk panggilan misi?

Amanat Agung, Hukum yang terutama dan Belas Kasih yang Agung

Yesus juga memerintahkan juga kepada kita untuk memuridkan mereka, dan mengajar mereka untuk menaati segala sesuatu yang telah Dia perintahkan kepada kita, di dalam Hukum yang terutama, Matius 22:37-40. Di bagian pertama, kita melihat kebutuhan untuk mengenal Allah dan FirmanNya, sebagai langkah-langkah awal dalam perjalanan untuk mengenal kehendakNya. Semakin Anda belajar tentang Allah, semakin Anda mengasihi Dia. Walaupun begitu, mengasihi Allah lebih dari mengasihi diri sendiri, bukanlah sesuatu yang mudah, atau terjadi secara otomatis. Marthin Luther menyimpulkan, bahwa jika mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu adalah hukum yang terutama, maka tidak melakukan perintah seperti ini merupakan dosa yang terbesar.

 

Apa yang ditemukan banyak orang sama sulitnya adalah, mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Bukan hanya hukum Taurat dan para nabi yang meringkasnya, dalam usaha memelihara perintah-perintah ini, kita juga melihat awal panggilan misi di dalamnya. Ketika Anda mengasihi Allah, Anda akan rindu untuk memuliakan Dia, dan melihat seluruh suku bangsa berlutut di kakiNya, dalam penyembahan. Ketika Anda mengasihi sesama, seperti diri sendiri, maka Anda rindu untuk membagikan Injil kepada mereka, dan mencoba memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dengan segala cara yang Anda bisa. Termasuk melihat dia mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamatnya. Ketika Matthew Henry memberi komentar terhadap prinsip yang sama dalam I Kor 10:31, dia berkata, “Ini adalah prinsip mendasar dari kesalehan praktis. Tidak boleh dilakukan berlawanan dengan kemuliaan Allah dan kebaikan dari sesama kita.”

 

Belas Kasih yang Agung merujuk kepada detak jantung Yesus di Markus 6:34, “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.” Belas kasih yang Agung di hati Yesus juga ada di hati setiap orang percaya, untuk rindu memuridkan semua suku bangsa.

Semua orang percaya, harus memahami dan menerima Amanat Agung, Hukum Yang Terutama, dan Belas Kasih yang Agung. Semua ini adalah komponen penting ketika mencari bukti tentang panggilan misi.

 

Sejumlah pembicara misi sangat termotivasi, untuk membuat calon-calon misionaris bergerak secara suka rela. Bahkan para pembicara sensitive sekalipun, kadang melihat orang-orang yang mau mendaftar menjadi misionaris, hanya karena manipulasi rasa bersalah yang tak disengaja. Para pendengar sering merasa, bahwa jika  mereka tidak menyerahkan diri kepada misi, mereka merasa berdosa, atau telah menyia-nyiakan hidup mereka. Namun demikian, Alkitab mengajarkan, bahwa tidak semua orang harus pergi ke ladang misi. Cara tertinggi dan terbaik dalam menggunakan hidup seseorang adalah, dengan melakukan tepat seperti apa yang Allah pimpin dalam hidup mereka untuk dilakukan, ke tempat manapun yang Ia kehendaki. Allah tidak memanggil semua orang Kristen untuk pergi!

 

Paulus memberitakan dalam Roma 1:16, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” Di Roma 10:13, “Barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” Ke dua ayat ini merupakan deklarasi yang sangat kuat dari pesan misi Kristen.

 Bersambung….

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Admin

Reformed Exodus Community