WANITA BIJAK
Wanita itu muncul ketika Yoab dan pasukannya sedang mengepung kota Abel-Bet-Maakha. Dia bukanlah pihak yang berwenang dari kota itu, bukanlah seorang yang memiliki kedudukan terpandang, namun dia hanyalah seorang wanita yang memiliki pemikiran yang bijak untuk menyelamatkan kotanya dari akibat peperangan. Bahkan namanya pun tidak disebutkan padahal dalam sebuah narasi, ada tidaknya penyebutan sebuah nama memiliki signifikansi tertentu.
Mengapa wanita itu dikatakan bijak? (2 Samuel 20:16)
1. Memiliki otoritas
Kemunculan tiba-tiba wanita ini diiringi dengan keberaniannya untuk berseru di hadapan Yoab merupakan sebuah prestasi luar biasa. Dan dalam konteks ini, wanita itulah yang memanggil Yoab untuk datang dan Yoab pun datang (ay. 17). Luar biasa, seorang panglima perang raja Daud, datang memenuhi panggilan seorang wanita, wanita biasa yang tidak dikenalnya. Dan bukan hanya Yoab yang merasakan ootoritas yang ada pada wanita itu, pada ayat 22 dinyatakan bahwa dia berhasil mengumpulkan rakyat dan mengajak mereka bernegosiasi untuk menyelamatkan kota mereka. Perhatikan Alkitab memberikan kata “bijaksana” (ay. 16,22) pada setiap tindakannya untuk berbicara dengan Yoab dan seluruh rakyat.
2. Memakai amsal dalam bernegosiasi (2 Sam. 20:18)
Wanita bijak ini melakukan sebuah tindak-an yang menarik perhatian Yoab, yaitu di atas din-ding/tembok kota (ay.16) padahal di bagian sebelumnya Yoab dan pasukannya sedang berusaha meruntuhkan tembok pertahanan yang dibuat Seba. Selain berdiri di tempat yang mencolok, ucapan wanita itu ketika dia berbicara dengan Yoab sulit untuk dipahami orang modern: ”Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan…” (ay. 18). LXX mempergunakan “Abel dan Dan” sementara versi MT hanya “Abel.” Wanita ini tidak langsung berbicara pada pokok maksud pembicaraannya, tetapi dia berusaha mengajak Yoab untuk berpikir panjang. Dia mengutip suatu amsal yang dikenal luas pada jaman dahulu (walau Alkitab tidak pernah mencatat amsal ini) yaitu bahwa kota Abel itu terkenal karena reputasi hikmatnya dan di sinilah biasanya orang Israel mencari nasehat atau pertimbangan dari orang-orang bijak. Dalam ayat 19 (LAI tidak menerjemahkannya secara jelas) dikatakan bahwa wanita itu adalah bagian dari orang-orang yang tinggal dalam kedamaian dan ketenangan di Israel. Dengan gambaran kota Abel-Bet-Maakha yang seperti itu, wanita bijak itu menantang Yoab dengan mengatakan apakah dia masih mau menghancurkan Abel-Bet-Maakha yang adalah induk kota di Israel? Selanjutnya wanita itu melanjutkan menantang Yoab dengan pengidentikan Abel-Bet-Maakha sebagai induk kota di Israel dengan milik pusaka TUHAN. Dengan kata lain, wanita bijak ini menggiring Yoab dengan membuat ironi perbandingan agar Yoab menyadari dan memutuskan apakah dia akan melakukan perang melawan Seba bin Bikri di kota Abel-Bet-Maakha yang adalah tempat yang dikenal karena kemampuan orang-orang bijaknya untuk mencari solusi masalah, kota yang terkenal karena kedamaian, ketenangannya yang sekaligus merupakan induk kota di Israel.
3. Memberikan solusi untuk negosiasi yang ditawarkannya (2 Samuel 20:21b-22)
Wanita ini sedang menerapkan metode “win-win solution” yang berlaku bagi dia dan warga kota yang tidak menginginkan kota mereka hancur karena perang, namun pada saat yang sama Yoab menginginkan kepada Seba bin Bikri yang membe-rontak melawan raja Daud. Akhirnya warga kota memenggal kepala Seba bin Bikri dan menyerahkannya kepada Yoab. Yoab dan pasukannya meninggalkan kota Abel-Bet-Maacha tanpa diperlukan pertumpahan darah dan kehancuran kota secara besar-besaran.
Tanpa promosi berlebihan wanita bijak ini telah menjadi penyelamat kota Abel-Bet-Maacha yang tidak banyak diketahui banyak orang. Namun wanita ini telah menjadi bagian dari “Pembuat Sejarah Bangsa Israel Kuno.”
BERSAMBUNG ……