Dalam 1 Raja 14 muncul seorang wanita yang hanya tampil dalam konteks fungsi dan statusnya sebagai istri Yerobeam, raja Israel pertama (kerajaan utara) sejak terjadinya perpecahan kerajaan Israel menjadi 2. Tokoh-tokoh lainnya dalam pasal ini muncul dengan nama: Allah, Yerobeam, Abia (anak Yerobeam) dan nabi Ahia. Istri Yerobeam ini justru memegang peranan sentral karena dia adalah faktor penghubung dari semua karakter yang ada. Namun anehnya, dia tampil tanpa nama.
Yang menjadi tema bagian ini adalah sakitnya Abia, anak Yerobeam (ay. 1). Setidaknya ada 3 adegan yang bisa digambarkan dalam 1 Raja 14 ini. Adegan pertama adalah terjadinya pembicaraan rahasia antara Yerobeam dan istrinya.
YEROBEAM DAN ISTRINYA
Pembicaraan Yerobeam dan istrinya memegang peranan penting untuk mengetahui latar belakang keseluruhan pasal ini. Abia, anak mereka sedang sakit. Sebagai jalan keluar, Yerobeam menyuruh istrinya kepada nabi Ahia untuk menanyakan nasib anak mereka yan g sedang sakit itu. Namun cara Yerobeam mendeskripsikan detil tindakan yang harus dilakukan istrinya untuk bertemu dengan nabi Ahia, itu memiliki signifikansi yang penting untuk memahami apa yang sedang terjadi di Israel. Hal yang juga aneh adalah mengapa Yerobeam menyuruh istrinya pergi menemui nabi Ahia? Bukankah ia seorang raja yang dapat memerintahkan anak buahnya untuk memanggil nabi Ahia? Yerobeam malahan menyuruh istrinya. Ataukah mungkin karena nabi Ahia telah buta (ay. 4)?
Yerobeam memerintahkan hal berikut: istrinya disuruh berkemas untuk menyamar dan bertemu dengan nabi Ahia. Nabi Ahia sangat berperan dalam hidup Yerobeam karena lewat nubuatannya yang digenapi tentang Yerobeam yang akan menjadi raja. Ketepatannya nubuatannya inilah yang menjadi alasan Yerobeam untuk percaya bahwa nabi Ahia juga akan mengetahui kelanjutan dari sakitnya anaknya itu.
Mengapa istri Yerobeam harus menyamar untuk menemui nabi Ahia? Hal ini terkait dengan latar belakang pemerintahan Yerobeam. Ketika muncul pertama kalinya dalam 1 Raja 11, Yerobeam ditampilkan sebagai pegawai raja Salomo (ay. 26,28) yang tangkas dan rajin bekerja. Oleh karena itu raja Salomo mempercayakan tugas untuk mengawasi pekerja dari keturunan Yusuf. Di saat bekerja di bawah komando raja Salomo, Yerobeam bertemu untuk pertama kalinya dengan nabi Ahia. Dalam pertemuan pertamanya itu, nabi Ahia menubuatkan bahwa kerajaan Salomo akan terpecah menjadi menjadi 2 bagian. 10 suku Israel akan membentuk kerajaan tersendiri dan Yerobeam dinubuatkan akan menjadi raja yang akan memerintah 10 suku tersebut dan kerajaannya akan kokokh selama Yerobeam mentaati perintah Tuhan (ay. 31-38). Dan nubuatan nabi Ahia menjadi kenyataan (1 Raja 12:20). Yerobeam menjadi raja Israel, hanya saja suku Yehuda dan Benyamin berada di bawah pemerintahan Rehabeam, anak raja Salomo. Yerobeam kuatir dengan rakyatnya yang harus beribadah dengan datang ke Bait Suci di Yerusalem, di daerah kekuasaan Rehabeam (1 Raja 12:26). Oleh karena itu Yeroebeam membuat 2 patung anak lembu jantan emas di Betel dan Dan. Rakyatnya dilarang pergi ke Yerusalem dan sebagai gantinya dia menyuruh mereka beribadah di Betel dan Dan (1 Raja 12:28-29). Tindakannya ini berkelanjutan dengan penyembahan berhala, mengangkat iman-iman yang bukan dari keturunan Lewi dan juga menempatkan dirinya sendiri sebagai imam dengan membakar korban (ay. 31-33). Bahkan dalam pasal 13 bagian akhir disebutkan bahwa tindakan penyembahan berhala yang dilkukan Yerobeam semakin menjadi bahkan pengangkatan seorang imam bukan lagi ditentukan oleh yerobeam, melainkan ‘siapa saja yang mau” akan diangkat menjadi imam (1 Raja 13:33-34).
Bersambung ke halaman 12…..