“No book has appeared in as many languages and editions as has the Bible”
Mempelajari sejarah penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa merupakan suatu penelusuran sejarah yang menarik. Menurut American Bible Society, seluruh isi Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam 273 bahasa (berdasarkan data beberapa tahun silam), sedangkan terjemahan beberapa bagian Alkitab sudah diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam 1412 bahasa tambahan. Bagaimana Alkitab dapat mencapai jumlah angka yang cukup fantastik tersebut?
Terbentuknya terjemahan-terjemahan Alkitab
Alkitab Perjanjian Lama (PL), yang seluruhnya ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa bagian kecil yang ditulis dalam bahasa Aram, merupakan kumpulan dari tradisi oral (dari mulut ke mulut) dan tertulis yang berasal dari dari sekitar abad 12 SM. Tidak ada naskah asli (autografa) yang masih tersimpan hingga sekarang. Kumpulan naskah tulisan tersebut selanjutnya dikanonkan dan diterima sebagai sesuatu yang diilhamkan oleh Allah dari satu generasi ke generasi berikut oleh para juru tulis Alkitab.
Pembuangan bangsa Israel dan Yehuda ke Babel (sekitar abad ke-6 SM) merupakan pemicu awal munculnya berbagai terjemahan PL lainnya. Salah satunya contohnya adalah kemunculan Targum Aram, yaitu terjemahan PL ke dalam bahasa Aram. Hal ini disebabkan karena pada masa pembuangan, banyak orang Yahudi, utamanya yang lahir di pembuangan, yang tidak lagi dapat berbahasa Yahudi sedangkan bahasa sehari-hari yang dipakai di pembuangan adalah bahasa Aram.
Sekembalinya bangsa Yahudi dari pembuangan dan kekuasaan Persia atas bangsa Yahudi sudah beralih ke tangan bangsa Yunani melalui penaklukan yang dilakukan oleh Aleksander Agung, maka bahasa Yunani menjadi bahasa dominan saat itu. Kebutuhan pemahaman PL melalui terjemahan bahasa yang dipahami saat itu, yaitu Yunani, memicu munculnya Septuaginta, yaitu terjemahan PL dalam bahasa Yunani (lihat sejarah singkatnya pada beberapa terbitan warta Exodus yang lalu).
Alkitab Perjanjian Baru (PB) akhirnya juga berhasil dikanonkan dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani sekitar abad ke-4 M. Tahun 315 M, Bishop dari Aleksandria, Athanasius, memperkenalkan 27 kitab yang sekarang kita kenal dengan PB. Dengan demikian seluruh Alkitab, baik PL dan PB, masing-masing dapat dipahami orang pada jaman itu melalui penggunaan bahasa Yunani.
Terjemahan Latin Vulgata dan Supremacy Gereja Roma Katolik
Pergantian dominasi politik dari orang-orang Yunani ke tangan orang-orang Romawi juga berdampak pada dominasi bahasa yang dipakai saat itu. Walaupun pergantian bahasa itu tidak secepat pergantian pengaruh politiknya, namun pergeseran itu nampak jelas bergerak perlahan-lahan.
Latin Vulgata adalah terjemahan Alkitab dalam bahasa Latin. Paus Damasus I (bertahta 366-384 M) adalah orang yang memerintahkan Jerome, sekretaris-nya, pada tahun 382 untuk membuat satu revisi dan terjemahan Alkitab bahasa Latin yang kelak akan dijadikan standar terjemahan resmi gereja saat itu (saat itu terdapat banyak sekali terjemahan Alkitab bahasa Latin). Ada beberapa kondisi (secara langsung maupun tidak langsung) yang memicu Paus Damasus I menyuruh Jerome untuk membuat satu standar terjemahan Alkitab Latin:
Banyaknya terjemahan Alkitab Latin yang beredar saat itu.
Bersambung……………..