Pengantin Darah (Kel 4:24-26) (Bagian 6)

Posted on 04/11/2018 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Nike Pamela | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/pengantin-darah-keluaran-4-24-26.jpg Pengantin Darah (Kel 4:24-26) (Bagian 6)

(Lanjutan tgl 28 Oktober 2018)

Pertama, gambaran kisah Musa dari awal kita Keluaran  mengajak kita pada memahami keenganan Musa. Kitab Keluaran dimulai dengan orang Israel yang berada di bawah penindasan orang Mesir akibat ‘seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf’ ((1:8). Semakin banyak jumlah orang Israel yang melebihi jumlah orang Mesir (1:9) memicunya mengeluarkan perintah pembunuhan bagi para dukun bayi agar bayi orang Israel yang baru lahir harus segera dibunuh (1:15-22). Bayi Musa termasuk salah satu bayi yang mengalami ancaman tersebut, namun akhirnya berkat ibu dan kakaknya dia berhasil diselamatkan dan dibesarkan oleh putri Firaun (2:1-10).  Ketika dewasa, Musa membunuh  seorang Mesir karena orang tersebut memukul seorang Ibrani. Ketika Firaun mendengar hal ini, dia berjanji untuk membunuh Musa (2:15a). Musa melarikan diri ke Midian dan di sana dia kawin dan membentuk keluarga (2:16-22). Ketika Musa sedang menggembalakan ternaknya di Midian, Tuhan menampaakkan diriNya  dalam  semak bernyala-nyala, menceritakan kondisi bangsa Israel di Mesir dan mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir (2:23-25; 3:1-10). Tentu saja Musa menolak perintah Tuhan tersebut. Beberapa alasan penolakan yang dilontarkan Musa kepada Tuhan:

  • bagaimana jika orang-orang mempertanyakan identitas dirinya (3:11-12)
  • bagaimana jika orang Israel mempertanyakan Tuhan versi Musa (3:13-22)
  • bagaimana jika orang Israel tidak percaya pada Musa (4:1-9)
  • Musa tidak pandai bicara (4:10-12)
  • Musa meminta Tuhan mengutus orang lain yang lebih layak dari dirinya (4:13)

Alasan terakhir akhirnya membuat Tuhan murka (4:14) dan Tuhan tetap memerintahkan Musa untuk ke Mesir dengan memberikan semacam bantuan kepada Musa, yaitu kehadiran Harun, kakak Musa, yang dikatakan ‘pandai bicara’ (4:14) dan tongkat sebagai sarana mengadakan mujizat di depan Firaun (4:17). Apakah semua itu membuat Musa patuh kepada perintah Tuhan? Ya, Musa minta ijin kepada mertuanya untuk pergi ke Mesir (4:18-20). Namun yang menarik ketika Musa hendak pergi, muncullah perintah baru Tuhan:

Firman TUHAN kepada Musa: "Pada waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi. Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung (4:21-23)

Kemunculan 3 ayat ini cukup aneh mengingat Musa telah mau berangkat ke Mesir. Tuhan tidak perlu mengingatkan kembali apa yang akan terjadi di Mesir karena Dia telah menyampaikannya di 3:15-22. Setelah kemunculan 3 ayat ini, muncullah ay. 24 yang menyatakan bahwa Tuhan hendak membunuh Musa.

 

Bersambung…………..

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Nike Pamela

Reformed Exodus Community