Pemakaian “Ganja” di bangunan Rumah Tuhan (Bagian 1)

Posted on 08/07/2018 | In Do You Know ? | Leave a comment

Menjadi pertanyaan beberapa orang yang membaca Alkitab bahasa Indonesia versi LAI, mengapa terdapat ganja di dalam Alkitab dan bahkan kata ‘ganja’ itu muncul dalam konteks pembangunan Bait Suci. Mendengar kata ‘ganja’ maka pikiran kita langsung terhubung dengan zat psikotropika yang penggunaannya dilarang atau dibatasi. Berikut kemunculan kata ‘ganja‘ dalam Alkitab:

1 Raja 7:2 : Ia mendirikan gedung "Hutan Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.

1 Raja 7:16-20 : Dibuatnya juga dua ganja untuk ditaruh di kepala tiang-tiang itu, dari tembaga tuangan, tinggi ganja yang satu lima hasta dan tinggi ganja yang kedua lima hasta  Dibuatnya pula dua jala-jala untuk ganja yang ada di kepala tiang itu jala-jala itu semacam kawat berpilin, semacam untaian rantai satu jala-jala untuk ganja yang satu dan satu jala-jala untuk ganja yang kedua. Kemudian dibuatnya juga buah-buah delima, dua jajar berkeliling pada jala-jala yang satu, untuk menutupi ganja yang di ujung tiang itu, dan demikian pula dibuatnya pada ganja yang kedua. Dan ganja yang di kepala tiang dekat balai depan itu berbentuk bunga bakung, tingginya empat hasta,

yakni ganja-ganja yang di atas kedua tiang itu, di sebelah atas sekali, lewat jala-jala yang meliliti perut ganja itu; dan buah-buah delima ada dua ratus berjajar berkeliling pada ganja yang satu, demikian juga pada yang kedua.

1 Raja 7:41-42 : yakni kedua tiang dengan kedua bulatan ganja yang di kepala tiang itu, dan kedua jala-jala yang menutup kedua bulatan ganja itu; keempat ratus buah delima untuk kedua jala-jala itu, dua jajar buah delima untuk satu jala-jala guna menutupi kedua bulatan ganja yang di atas tiang itu;

2 Raja 25:17 : Delapan belas hasta tingginya tiang yang satu, dan di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja itu tiga hasta dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya itu tembaga. Dan seperti itu juga tiang yang kedua, disertai jala-jala. 

2 Taw 3:15 : Di depan rumah itu dibuatnya dua tiang, yang tingginya tiga puluh lima hasta, dengan ganja di kepalanya masing-masing setinggi lima hasta.

2 Taw 4:12-13 : yakni kedua tiang, dengan kedua bulatan ganja di kepala tiang itu, kedua jala-jala yang menutup kedua bulatan ganja itu; keempat ratus buah delima untuk kedua jala-jala itu, dua jajar buah delima untuk satu jala-jala guna menutupi kedua bulatan ganja yang di atas tiang itu.

Yer 52:22 : Di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja yang satu itu lima hasta, dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya dari tembaga. Dan tiang yang kedua seperti itu juga. Mengenai buah delima,

Satu hal yang pasti yang dimaksud dengan kata ‘ganja’ di seluruh bagian di atas, bukanlah ‘ganja’ yang mengandung zat psikotropika. Namun mengapa LAI menerjemahkannya dengan ‘ganja’?

Dalam KBBI, kata ganja memiliki 2 arti: pertama, ganja adalah tanaman setahun yang mudah tumbuh, merupakan tumbuhan berumah dua (pohon yang satu berbunga jantan, yang satu berbunga betina), pada bunga betina terdapat tudung bulu-bulu runcing mengeluarkan sejenis damar yang kemudian dikeringkan, damar dan daun mengandung zat narkotik aktif, terutama tetrahidrokanabinol yang dapat memabukkan, sering dijadikan ramuan tembakau untuk rokok. Kedua, ganja (berasal dari bahasa Jawa yang dibaca ‘gonjo) artinya adalah bagian keris yang melekat pada bilah.

Bersambung…………..

NK_P

 

Nike Pamela