(Lanjutan tgl 25 November 2018)
Favoritisme atas Anak
Favoritisme Abraham atas Ishak dibanding anak-anak Abraham lainnya lebih didasarkan pada ketaatan-Nya pada perintah Tuhan. Tuhan telah memberitahukan Abraham bahwa yang dimaksud keturunan (dalam arti ahli waris kesulungan) Abraham adalah Ishak yang akan dilahirkan oleh Sara, bukan oleh istri-istrinya yang lain (Kej 17:19; 21:12).
Abraham sangat patuh pada perintah Tuhan, bahkan anak-anaknya yang lain, yang lahir dari Ketura, diperintahkan untuk meninggalkan Ishak dengan hanya diberikan pemberian, bukan harta miliknya (Kej. 25:1-6). Ishak sendiripun tidak digambarkan mengalami masalah dengan Ismael, bahkan saat kematian Abraham, Ishak dan Ismael ditampilkan bersama-sama (Kej. 25:9).
Favoritisme dalam Keluarga Ishak
Berbeda dengan favoritisme yang terjadi dalam keluarga ayahnya, Abraham, favoritisme dalam keluarga Ishak terlihat lebih eksplisit, “Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan tetapi Ribka kasih kepada Yakub “ (Kej. 25:28).
Favoritisme atas Anak
Sebenarnya masalah yang dihadapi Ishak dan Ribka sama dengan Abraham dan Sara, yaitu kemandulan Ribka. Namun ada dua perbedaan mencolok dari kisah favoritisme Abraham-Sara dan Ishak-Ribka. Pertama, favoritisme yang terjadi pada Ishak-Ribka tidak melibatkan orang di luar keluarga inti, atau dengan kata lain favoritisme itu terjadi persis di antara mereka berempat saja. Hal ini dikarenakan respon terhadap kemandulan Ribka berbeda dengan respon terhadap kemandulan Sara. Kembali Alkitab tidak menjelaskan mengapa Ishak dan Ribka tidak mengikuti pola orang tua mereka dalam mencari solusi terhadap kemandulan Ribka; Alkitab hanya menjelaskan secara singkat bahwa Ribka mandul, Ishak berdoa untuk kemandulan istrinya, lalu Allah menjawab doa Ishak dengan memberikan anak kembar (Kej. 25:21-22). Padahal jika melihat kurun waktu yang dicatat (Ishak mengawini Ribka pada usia 40 tahun lalu dia memiliki 2 anak kembarnya pada usia 60 tahun, Kej. 25:20,26), bukanlah waktu yang pendek bagi Ishak dan Ribka untuk menunggu jawaban doa.
Kedua, favoritisme Ishak atas Esau justru tidak didasarkan pada ketaatannya pada perintah Tuhan (bdg. Kej. 25:23), melainkan preferensi pribadi Ishak. Padahal Ishak pasti tahu tentang janji Allah tentang Yakub yang akan memiliki hak kesulungan, bukan Esau. Dibandingkan dengan ayahnya, Abraham dan anaknya, Yakub, interaksi antara Allah dan Ishak memang sangat sedikit.
Ada hal yang menarik untuk diamati sehubungan dengan kalimat ‘Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan tetapi Ribka kasih kepada Yakub’. Ada sebuah buku yang cukup menarik mengupas kalimat ini dengan berbagai pendekatan. Sehubungan dengan pola pengasuhan orang tua, buku ini menulis setidaknya ada 3 kemungkinan:
- Alasan Ishak yang lebih mengasihi Esau karena kesukaannya makan daging buruan kelihatannya tidak masuk akal. Mungkin Ishak hanya mengikuti pola pengasuhan Ibunya, Sara, yang sangat memanjakannya karena Ishak adalah anak tunggal Sara yang didapatkannya pada usia tuanya.
- Menurut teori ‘attraction of opposites’ (ketertarikan pada sesuatu yang berlawanan), Ishak mengasihi Esau karena bagi Ishak, kehidupan Esau sebagai seseorang yang pandai berburu dan tinggal di padang, adalah impiannya yang tidak dapat digapainya. Sebaliknya, kehidupan Yakub merupakan perwakilan kehidupan masa muda Ishak yang secara implisit digambarkan sebagai pribadi yang pasif. Bagi Ribka sendiri, kehidupan Esau mengingatkannya pada saudaranya, Laban, sementara pribadi Yakub adalah gambaran pribadi yang bertolak dengannya. Dalam Alkitab, Ribka digambarkan sebagai pribadi yang aktif.
- Kemungkinan pula Ribka telah mendengar tentang peranan ibu mertuanya, Sara, yang berusaha dengan berbagai cara untuk menjamin kemurnian janji Tuhan terhadap garis keturunan Abraham. Dan Ribka mengikuti pola peranan mertuanya itu.
Bersambung……