Dimanakah Tuhan memanggil Abraham? Di Ur-Kasdim atau Haran?

Posted on 19/03/2017 | In Do You Know ? | Leave a comment

Bagian ini menjelaskan lokasi diberikanya perintah Allah kepada Abraham, sebuah perintah sekaligus janji khusus yang diberikan Allah kepada Abraham:

Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berka. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat  (Kej. 12:1-3).

Dalam Kej. 11:27-12:4  ada semacam kronologi yang digambarkan bahwa setelah meninggalkan tanah kelahirannya, Ur-Kasdim, Abraham dan keluarganya  pergi ke Haran dan menetap di sana (11:31). Setelah gambaran tentang Abraham dan keluarganya yang tinggal di Haran, bahkan ayah Abraham, Terah, meninggal di Haran, maka kisah ini berlanjut dengan kemunculan Kej. 12. Kejadian 12 dimulai dengan kisah tentang Tuhan yang berfirman kepada Abraham (ay. 1-3). Dengan kata lain, jika menuruti kronologi peristiwa-peristiwa di atas, Allah berfirman ketika Abraham sudah ada di Haran. 

Pemaparan kisah ini akan terlihat berbeda dengan apa yang dituliskan Lukas dalam Kisah 7:1-4:

Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,  dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.  Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang.”

Dalam Kisah 7, ada indikasi bahwa Allah berfirman kepada Abraham (12:1-3) ketika dia masih tinggal di Ur-Kasdim (Mesopotamia), bukan di Haran.

Bagaimana kedua ‘pernyataan’ ini diharmoniskan dan mana yang benar ?

Tidak ada yang salah dengan kedua pernyataan yang seakan berkontradiksi tersebut. Tuhan memang berfiman kepada Abraham di Ur-Kasdim, bukan di Haran. Untuk memahaminya ada beberapa hal yang perlu dijelaskan untuk menjawab dua keterangan yang seakan berkontradiksi :

  1. Kejadian 11:27-32 (daftar keturunan) dan 12:1-3 (perintah Allah) bukanlah merupakan cerita yang bersifat kronologis. Hal ini memang sesuatu yang lazim dalam kitab Kejadian, sebagai contohnya adalah Kej. 5:32 dan Kej. 6. Kej. 5:32 menyatakan bahwa setelah Nuh berumur 500 tahun, Nuh memperanakkan Sem, Ham dan Yafet. Lalu Kej. 6 dilanjutkan dengan kisah tentang murka Tuhan atas dosa yang makin bertambah di muka bumi dan ay. 8 menggambarkan kontras kejahatan umat manusia dengan kasih karunia Allah atas Nuh. Ketika ay. 9 memulai lagi kemunculan riwayat Nuh, maka ay. 10 menampilkan, “Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. Bukankah jika Kej. 5 dan 6 bersifat kronologis, maka tindakan Nuh yang memiliki 3 anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet, terjadi 2 kali? Nah itulah salah satu karakteristik kitab Kejadian. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ketika Allah menampilkan perintah sekaligus janjiNya kepada Abraham di 12:1-3, hal ini bukan terjadi di Haran, melainkan Ur-Kasdim. Kej. 11:27-32 hanya berfungsi untuk menyiapkan konteks geografis dari pasal 12.
  2. Penyelidikan eksegesa terhadap perintah Tuhan kepada Abraham dalam 12:1-3 lebih condong menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘negerimu (‘eres) dan ‘sanak saudara’ (moledet) bukanlah Haran, melainkan Ur-Kasdim. Kata ‘eres moledet juga muncul di Kej. 11:28 yang diterjemahkan LAI dengan ‘negeri kelahiran‘. Secara umum ‘eres moledet diterjemahkan sebagai negeri dimana seseorang dilahirkan. Abraham lahir di Ur-Kasdim, bukan di Haran.
  3. Pemanggilan Allah terhadap Abraham di Ur-Kasdim, bukan di Haran, diperkuat oleh beberapa bagian Alkitab lainnya:

Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." (Gen 15:7)

Engkaulah TUHAN, Allah yang telah memilih Abram dan membawanya keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan kepadanya nama Abraham. (Neh 9:7)

Kesimpulan: Dengan penjelasan di atas, menjadi semakin jelas bahwa tidak ada kontradiksi antara Kej. 11:27-12:4 dan Kisah 7:1-4. Tuhan memanggil Abraham pergi keluar dari tanah kelahirannya ketika Abraham masih tinggal di Ur-Kasdim, bukan sesudah Abraham singgah di Haran.NK_P

Nike Pamela