(Lanjutan tgl 20 September 2020)
Dengan memahami keputusasaan kondisi buruk orang-orang Yebus yang tidak mampu bertahan untuk menghadapi serangan Daud dan pasukannya, mereka masih berusaha untuk menghalangi upaya serangan itu. Hal itu dilakukan dengan cara mereka menempatkan orang-orang buta dan orang-orang timpang entah di dinding kota atau pintu gerbang kota dan memamerkan mereka dengan tujuan simbolis seperti upacara yang dilakukan orang Het untuk menakut-nakuti Daud dan pasukannya. Orang-orang Yebus itu berkata, "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Hal ini semakin diperkuat oleh tulisan semacam interpretasi dari penulis kitab Samuel: “Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari”. Apa yang diucapkan orang-orang Yebus bukan merupakan kalimat lengkap sepeti yang tertulis dalam dokumen orang Het; ucapan tersebut hanya berisi awal kalimat serta kutukan ancaman jika melanggar ucapan tersebut. Mereka merasa Daud tidak akan berani melawan kekuatan kutukan ancaman yang dilontarkan mereka kepadanya. Dan ada kemungkinan kekuatan kutukan ancaman tersebut mengena pada Daud sehingga dia terpaksa menawarkan hadiah kepada siapa saja yang akan menunjukkan tindakan kepahlawannya. Tindakan kepahlawan itu bukanlah berupa tindakan menembus dinding kota dan menaklukkanya melainkan dengan menjadi orang yang pertama kali berhasil menyerang orang-orang Yebus, para orang buta dan timpang. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa kekuatan kutukan ancaman dari orang-orang Yebus itu tidak berlaku. Yoas- lah yang berhasil menjadi orang pertama yang menyerang orang-orang Yebus dan memperoleh hadiah dari Daud (1 Taw. 11:6).
Hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta
Kalimat “hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta" muncul didahului dengan kalimat "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu;…“. Hal itu akan menimbulkan pertanyaan, yaitu apakah hubungan antara perintah Daud untuk memasuki Yebus melalui saluran air dengan kebencian yang timbul di hati Daud terhadap orang-orang timpang dan orang-orang buta itu. Beberapa perbedaan terjemahan Alkitab berbahasa Inggris memberikan gambaran variasi yang ditimbulkan dari kebingungan tersebut.
And David said on that day, "Whoever would strike the Jebusites, let him get up the water shaft to attack 'the lame and the blind,' who are hated by David's soul." Therefore it is said, "The blind and the lame shall not come into the house" (English Standard Version, (New) Revised Standard Version)
And David said on that day: 'Whosoever smiteth the Jebusites, and getteth up to the gutter, and taketh away the lame and the blind, that are hated of David's soul - .' Wherefore they say: 'There are the blind and the lame; he cannot come into the house.'
And David said on that day, Whosoever getteth up to the gutter, and smiteth the Jebusites, and the lame and the blind, that are hated of David's soul, he shall be chief and captain. Wherefore they said, The blind and the lame shall not come into the house (King James Version)
And David said on that day, "Whoever would strike the Jebusites, let him reach the lame and the blind, who are hated by David's soul, through the water tunnel." Therefore they say, "The blind or the lame shall not come into the house" (New American Standard Bible, New International Bible, New Internationa Version)
That day, David said, 'Whoever gets up the tunnel and kills a Jebusite . . .' As for the blind and the lame, David hated them with his whole being. (Hence the saying: the blind and the lame may not enter the Temple.) (New Jerusalem Bible)
Perbedaan terjemahan ini menunjukkan betapa membingungkannya usaha memposisikan hubungan antara saluran air dan keberadaan orang-orang buta dan orang-orang timpang.
Bersambung……………