(Lanjutan tgl 6 September 2020)
Dengan 3 kali kemunculan kata tersebut dengan 3 kemungkinan arti yang muncul dalam tiap kalimat itu, maka akan ada 3 pembahasan yang masing-masing mengandung kata ‘orang-orang buta dan orang-orang timpang’.
Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau
Kata ‘orang-orang buta dan orang-orang timpang’ acarpkali muncul bersamaan baik di PL dan PB (Ayub 29:15; Yer 31:8; Mat. 11:5 and Luk. 14:13). Mereka merupakan simbol orang-orang yang mengalami kelainan atau cacat secara fisik (bdg. Yer. 31:8).Secara khusus mereka ditampilkan di antara orang-orang yang dilarang untuk melayani di tempat ibadah (Ima. 21:18), bahkan disebutkan pertama-tama di antara sekian bentuk kecacatan lainnya. Bukan hanya manusia, tetapi pertauran ini juga berlaku untuk binatang: Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apapun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN, Allahmu (Ul. 15:21). Ketika nabi Maleakhi menyebutkan tentang persembahan yang tidak layak untuk diberikan, dia menyebutkan begini: Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam (Mal. 1:8).
Untuk menentukan siapa atau apakah ‘orang-orang butan dan orang-orang timpang’ itu hanyalah sebuah kiasan atau memang orang sebenarnya, ada bantuan petunjuk dari penggunaan tanda artikel dalam 2 Sam. 5:6-8:
6 Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang (di depannya ada artikal h) akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.
7 Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.
8 Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta (di depannya ada artikal h)." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang (di depannya tidak ada artikal h) tidak boleh masuk bait."
Tidak adanya artikel h (dalam bahasa Inggris artikel the) hanya pada kata ketiga dari ‘orang-orang buta dan orang-orang timpang‘ (sedangkan yang pertama dan kedua memiliki artikel h) mengindikasikan bahwa pembedaan ini merupakan sesuatu yang penting yang memberikan pembedaan arti sekaligus menggiring pada jawaban tentang identitas ‘orang-orang buta dan orang-orang timpang‘. Dengan adanya artikel pada kalimat pertama dan kedua mengindikasikan bahwa ‘orang-orang buta dan orang-orang timpang‘ itu obyek yang diketahui baik oleh penduduk Yebus dan Daud sendiri. Jika mereka memang merupakan obyek yang diketahui, apakah memang mereka hadir di arena atau di situasi perang antara Daud yang hendak merebut Yerusalem dan orang Yebus yang justru hendak mempertahankan Yerusalem dari serangan Daud dan pasukannya? Jika memang mereka hadir di sana, sebenarnya hal itu merupakan sesuatu yang agak janggal dan menimbulkan pertanyaan, yaitu mengapa orang-orang yang merepresentasikan kelemahan atau kecacatan fisik, hadir di suasana perang?
Bersambung…………