Codex

Posted on 13/03/2016 | In Do You Know ? | Leave a comment

Dalam literatur dan arkeologi Alkitab, kita seringkali mendengar istilah codex. Apakah codex itu?

Sejarah penggunaan Codex

Istilah codex berasal dari bahasa Latin yang artinya buku atau kitab. Codex adalah kitab yang ditulis tangan. Codex merupakan bentuk pengembangan dari gulungan kitab (dari bahan papirus, perkamen, dll). Dan selanjutnya codex itu digantikan oleh kitab/buku dalam bentuk cetakan sekarang.

Orang-orang Romawi dulu biasa mempergunakan lembaran yang terbuat dari kayu berlapis lilin untuk sekedar menulis catatan atau tulisan informal lainnya. Catatan tertulis tentang pengggunaan codex untuk pertama kalinya muncul pada abad pertama Masehi. Saat itu mereka biasa mempergunakan gulungan sebagai karya literatur. Kaisar Yulius, ketika dia sedang bepergian ke Gaul, mendapatkan ide untuk melipat gulungan tulisannya ke dalam bentuk alat musik akordion. Memang sebelumnya sudah ada bukti keberadaan codex (dengan menggunakan papirus sebagai kertasnya) di antara literatur-literatur Kristen. Sejak saat itulah codex merupakan pilihan yang lebih diminati dibanding gulungan karena berbagai faktor, salah satunya efisiensi.            

Codex dalam lingkup literatur Alkitab

Dalam literatur Alkitab, ada beberapa codex yang sangat terkenal, di antaranya:

Codex Sinaiticus

Codex Sinaiticus (CS) adalah manuskrip Alkitab bahasa Yunani yang ditulis sekitar 330-350 M. CS terdiri dari dari 346 ½ folio; 199-nya terdiri dari bagian PL (Septuaginta) dan 147 ½- nya merupakan  bagian seluruh PB ditambah dengan Injil Barnabas dan beberapa bagian kitab Shepherd of  Hermes.

CS ditemukan oleh Constantin von Tischendorf pada kunjungan ketiganya di Biara St. Catherine di gunung Sinai pada tahun 1859. Kunjungan pertama dan keduanya telah berhasil mendapatkan beberapa bagian PL di tempat sampah. Oleh karena itu Kaisar Aleksander II dari Rusia mengutusnya kembali ke St. Catherine untuk mendaptakan sisanya.  Ketika Tischendorf sampai di Biara pada 31 Januari 1859, dia tidak mendapatkan apa-apa. Oleh karena itu pada 4 Februari-nya dia memutuskan untuk kembali. Siang itu dia sedang berjalan-jalan bersama seorang pelayan biaya di sekitar biara St. Catherine. Menjelang matahari terbenam, ketika mereka dalam perjalanan pulang, pelayan itu memohon kepada Tischendorf untuk mampir sekedar minum di tempat tinggalnya di salah satu ruang di biara. Sebelum masuk ke kamarnya, pelayan itu mengatakan bahwa dia sedang menyelesaikan pembacaan Septuaginta. Dan sambil berkata-kata, pelayan itu menuju ke pojok kamarnya dan mengambil segumpalan besar kitab yang dibungkus dengan kain merah dan membentangkannya di depan Tischendorf. Tischendorf langsung membukanya mendapati sisa PL dari yang dia dapatkan sebelumnya, seluruh PB dan 2 kitab tambahan.  Setelah melalui beberapa negoisasi, Tizchendorf berhasil memiliki fragmen-fragmen berharga tersebut dan dia langsung menyerahkannya kepada Kaisar Aleksander.  

Selama beberapa dekade, Codex Sinaiticus disimpan di Russian National Library. Pada tahun 1933, Republik Soviet menjualnya ke British Library seharga 100.000 poundsterling.

Codex Vaticanus

Codex Vaticanus (CV) merupakan salah satu manuskrip tertua Alkitab yang masih ada. CV tertulis dalam bahasa Yunani. Hampir seluruh kitab Septuaginta ada kecuali 1-4 Makabe dan Doa Manasye. Namun ada beberapa bagian PL hilang dan sobek. Sedangkan bagian PB-nya terdiri dari kitab Injil, surat Umum,  surat Paulus  dan Ibrani.

CV ditemukan oleh Paus Nicholas V pada tahun 1448. Asal mula penulisan dan sejarah penemuan CV merupakan hal yang sulit untuk ditelusuri dan banyak mengandung spekulasi. Ada yang mengatakan bahwa CV merupakan 1 dari 50 Alkitab yang dihasilkan oleh Eusebius dari Kaisarea atas perintah dari kaisar Konstantin I.

Sebelum tahun 1475 (tahun penerbitan katalog yang menyebutkan CV sebagai salah satu milik perpustakaan) hingga  sekarang CV disimpan di Vatican Library di Roma.

Leningrad Codex

Leningrad Codex (LC) merupakan manuskrip PL tertua dan terlengkap yang masih ada hingga sekarang, bahkan LC dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari Masoret Teks. LC ditulis dalam bahasa Ibrani dalam bentuk perkamen.  

Manuskrip ini ditulis tahun 1009 M dan penanggalan ini tertulis dalam manuskrip ini. Menurut catatan yang ada dalam manuskrip ini, LC disalin di Kairo dari manuskrip yang ditulis oleh Aaron ben Moses ben Asher.  Selanjutnya seseorang menjualnya kepada orang lain yang hidup di Damaskus.  LC sekarang disimpan di Russian National Library, St. Petersburg, Rusia sejak tahun 1863.  Walaupun kota Leningrad telah berubah nama menjadi St. Petersburg, namun codex tersebut tetap bernama Leningrad Codex.

NK_P

Nike Pamela