(Lanjutan tgl 27 Oktober 2019)
Terlepas dari berbagai macam cara untuk menghitung angka 66 atau 70 atau 75, tetap tidak ditemukan sumber resmi penghitungan dan jumlah pasti keluarga besar Yakub yang pergi ke Mesir. Hal-hal berikut perlu direnungkan dan sekaligus menajdi simpul untuk memahami ‘kebingungan’ terhadap penggunaan angka 70 atau 75:
- Keberadaan 2 tradisi angka 70 dan 75 itu bukan sesuatu persoalan besar bagi orang di era itu. Banyak pihak yang memakai baik 70 atau 75 tidak berusaha untuk ‘menjustiifikasi’ perbedaan tersebut. Contoh paling jelas terdapat dalam LXX sendiri : LXX menyebutkan angka 75 di Kej. 46:27; Kel. 1:5; Kis. 7:14 dan angka 70 di Ul. 10:22. Jika seandainya perbedaan angka itu merupakan persoalan yang signifikan bahkan jika harus melibatkan masalah kredibilitas Alkitab, maka LXX seharusnya mengubah angka 70 di Ul. 10:22 menjadi angka 75, setidaknya demi menjaga konsistensi terjemahannya. Ternyata LXX tidak melakukannya.
- Adanya beberapa metode penghitungan untuk mendapatkan angka final keturunan Yakub yang datang ke Mesir. Josephus mengakui angka 70 orang namun tidak menyertakan Yakub dalam kumpulan 70 orang tersebut. Philo menyebutkan 75 orang dengan pembelaan bahwa angka 75 didapatkan karena Musa tidak menyertakan 5 anak keturunannya yang dikategorikan masih sangat muda. Di luar metode milik Josephus dan Philo ada banyak metode perhitungan lainnya.
- Penyebutan baik 70 atau 75 masing-masing membuka kemungkinan untuk ditafsirkan sebagai sebuah angka final atau bukan, misalnya:
- penghitungan 70 tidak termasuk menantu-menantu Yakub (Kej. 46:26) berarti angka 70 bukan merupakan angka persisnya rombongan Yakub yang pindah dari Kanaan ke Mesir
- penyebutan salah satu anak perempuan Yakub, Dina, seakan memberi indikasi bahwa Yakub hanya memiliki satu anak perempuan yang dibawanya ke Mesir. Padahal di Kej. 46 : 7 dalam bahasa Ibrani dituliskan demikian: anak-anak laki-laki serta cucu laki-laki, anak-anak perempuannya (bentuk jamak). Dalam terjemahan bahasa Indonesia hanya dituliskan ‘Anak-anak dan cucu-cucunya laki-laki dan perempuan‘. Jadi Dina hanya menjadi contoh dari beberapa orang perempuan Yakub lainnya yang tidak ditulis.