Ada dua bagian Alkitab yang perlu mendapat keterangan khusus. Pertama, Mazm 118:22, “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru” (Ibrani ro”sy pinna, LXX kephale gonias). Dalam kerangka aslinya kalimat itu mengungkapkan kegembiraan pemazmur, bahwa Allah telah meninggikan dia ke tempat yang tertinggi mengatasi para musuhnya. Tapi dalam kerangka liturginya pada hari raya Pondok Daun, yang lebih menonjol adalah kelepasan bangsa secara nasional ketimbang kelepasan pribadi. Tafsiran para rabi menerapkan ay ini pada Mesias. Kristus memakainya untuk diri-Nya sendiri di Matius 21:42; Markus 12:10; Lukas 20:17; dan Petrus memakainya dalam Kisah Para Rasul 4:11 dan 1 Petrus 2:7. Ay ini juga dipakai untuk menjelaskan penolakan orang Yahudi terhadap Kristus dan peninggian-Nya oleh Allah menjadi Kepala Gereja. Ayat ini juga mendasari Efesus 2:20 (Yunani akrogoniaios, sc. lithos), di mana Paulus menggambarkan batu-batu dari Bait Suci yang baru, seperti yang disusun oleh Kristus, sebagai batu penjuru yang mempersatukan di atasnya dua tembok, yang apabila tidak demikian akan jatuh sendiri-sendiri. Dalam ay-ay lain Kristus digambarkan sebagai alas Gereja, tapi Efesus 2:20 mengubah gambaran ini dan melihat rasul dan nabi sebagai dasar dengan Kristus sebagai puncak dan penggenapan.
Kedua, bagian Alkitab berikutnya (Yes. 28:16) barangkali menunjuk kepada batu raksasa dari Bait Suci, yang melambangkan kehadiran Tuhan yang tetap di tengah-tengah umat-Nya. Dalam Yes 28:16 dasar dan batu penjuru demikian erat hubungannya sehingga artinya dapat dianggap sama. Ayat itu dikutip, digabungkan dengan Yesaya 8:14, dalam Roma 9:33 dan dalam 1 Petrus 2:6, di mana batu itu ditafsirkan secara mesianis terhadap Kristus sebagai batu sandungan bagi yang tidak percaya, tapi sebagai kekuatan yang menyatukan di antara umat Allah yang percaya.
Di tempat-tempat lain batu itu muncul, Yeremia 51:26, yang secara harfiah menunjuk kepada batu bangunan; Ayub 38:6 menunjuk kepada sub bangunan dunia yang dijadikan ini; Zakharia 10:4 memakai “penjuru” secara kiasan untuk “pemerintah” (bdk. Hak. 20:2; 1Sam. 14:38) dan diberi tafsiran mesianis dalam Targum; Mazmur 144:12 (Ibrani zawiyyot) barangkali menunjuk kepada tiang sudut istana yang dipahat indah.
Sumber: Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (Software Sabda 4)
DTS