Pentateukh adalah istilah yang dikenakan pada 5 kitab pertama dalam Perjanjian Lama, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Ada beberapa istilah yang dipakai untuk merujuk pada kelima kitab tersebut.
Pentateukh
Kata ‘Pentateukh’ berasal dari bahasa Yunani pentateukhos yang terdiri dari 2 kata, penta, yang berarti ‘lima (5)’ dan teukhos, yang sebenarnya berarti ‘implementasi/pelaksanaan’ namun istilah ini selanjutnya diartikan dengan tindakan ‘membawa gulungan kitab. Dan pada akhirnya istilah ini lebih dikenal dengan artinya sebagai ‘gulungan.’ Selanjutnya kedua kata tersebut digabung dan merujuk pada ‘kelima naskah’ atau ‘kitab yang terdiri dari lima buku’ yaitu kelima kitab pertama dari Perjanjian Lama. Kata ini mungkin merupakan terjemahan dari ungkapan Ibrani “the (book) consisting of five parts” (kitab yang terdiri dari 5 bagian).
Istilah he pentateukhos yang dipergunakan untuk merujuk pada lima kitab pertama dalam PL ini pertama digunakan pada abad ke-2 M yang ditemukan pada yang ditulis oleh Valentinian Ptolemaeus (sekitar 150-175 M) yang ditujukan untuk Flora. Istilah he pentateukhos yang dipakai oleh Valentinian Ptolemaeus itu, dikutip oleh Epifanus (315-403 M) dalam bukunya ‘Refutation of All the Heresies’ sbb ‘…….that whole Law which passes around in the pentateuch of Moses…’ Beberapa bapa gereja juga mengutip istilah ini, seperti Origen dalam tafsiran Injil Yohanes-nya, Athanasius dalam Ep. ad Marcellin. Dalam bahasa Latin, Tertulianus (160-220 M) juga memakai istilah ini dalam bentuk maskulin-nya ‘Pentateuchus‘ dalam bukunya ‘Against Marcion.’ Sejak istilah ini dipakai oleh Jerome, ‘Pentateuchus‘ menjadi istilah yang umum dipakai oleh Gereja Barat untuk merujuk pada 5 kitab pertama PL.
Torah (Taurat)
Kata ‘Torah’ (dalam bahasa Indonesia ‘Taurat’) berasal dari bahasa Ibrani, yarah, yang artinya mengajar, memerintah. Dari sisi tradisi orang-orang Yahudi, istilah Torah merujuk pada kata-kata literal dari Allah yang diterima oleh Musa. Salah satu alasan penggunaan istilah tersebut adalah karena karakter hukum yang begitu kental dalam 5 kitab tersebut dibanding dengan karakter narasinya. Oleh karena itu 5 kitab pertama dari PL (yang dipercayai ditulis oleh Musa) disebut dengan Torah.
Dalam perkembangannya (utamanya oleh pengikut Yudaisme), yang disebut dengan Torah bukan hanya ucapan Allah yang ditulis oleh Musa dalam kitabnya, melainkan juga tradisi oral (termasuk di dalamnya Misnah, Talmud, Midrash, dll). Menurut mereka, banyak hukum Yahudi yang tidak langsung dituliskan dalam Torah, namun dari petunjuk teksnya dapat diperluas secara oral.
Dalam tradisi Yudaisme, Torah (dalam arti Pentateukh) mengandung/berisi 613 mitzvot (mitzvoth artinya perintah). 613 perintah itu terbagi atas 248 perintah positif dan 365 perintah negatif. 365 berhubungan dengan jumlah hari menurut solar system dan 248 (menurut kepercayaan waktu itu) merupakan jumlah tulang atau organ penting dalam tubuh manusia. Seorang rabi, dokter dan filsuf Yahudi bernama Maimonides (1135-1204 M) membuat daftar 613 perintah yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
bersambung........