Father God is clearly God (Yesaya 45:1-6)

Posted on 14/04/2013 | In Teaching | Ditulis oleh Admin | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/images/article/Father-God-is-clearly-God-(Yesaya-45-1-6).jpg Father God is clearly God (Yesaya 45:1-6)

Pendahuluan

Keadaan krisis mungkin dialami oleh hampir semua orang termasuk saudara dan saya. Masa krisis itu mungkin dalam hal kerohanian, mungkin dalam kehidupan sosial kita yang buruk, keuangan kita sulit. Dalam kondisi yang demikian apakah yang paling menolong saudara dalam bertahan hingga keluar dari masa tersebut?

Isi:

Yesaya hidup pada saat bangsa Yehuda berada dalam berbagai krisis, baik religius (penyembahan berhala dan ibadah yang munafik), sosial (ketidak-adilan), maupun politik (munculnya Asyur sebagai kekuatan tandingan bagi Mesir). Di tengah masa krisis seperti ini bangsa Yehuda diingatkan untuk kembali kepada Tuhan, meninggalkan dosa mereka dan tidak bersandar pada kekuatan bangsa lain. Keselamatan adalah dari Tuhan. Hanya saja mereka perlu bertobat dan bersandar pada Tuhan, sebagaimana telah difirmankan, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”  (30:15).

Penyataan tentang diri Allah melalui Yesaya ini seharusnya menjadi alasan mengapa umat-Nya harusnya tenang menghadapi situasi mereka. Apa saja penyataan diri Allah dalam bagian ini?

Allah berdaulat mutlak

Allah berdaulat atas Koresh: Raja Persia yang tidak mengenal Allah. Kedaulatan-Nya tidak terbatas hanya untuk umat-Nya.

Kuurapi (ay.1)

Dalam PL hanya raja dan imam yang diurapi. Istilah ini digunakan sebagai suatu gelar Mesias yang dikembangkan selama periode antar-alkitab.  Koresh yang disebut dengan istilah ini menunjukkan bahwa pemilihan dalam PL terutama adalah untuk pelayanan, bukan keselamatan.

“Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau...” (ay.4).

Merujuk pada panggilan Allah bagi Koresh untuk mencapai tugas penting. Panggilan ini diberikan sebelum Koresh mengenal siapa YHWH. Allah tidak hanya bekerja dalam kehidupan orang-orang yang mengenal Dia. Dia bahkan akan melakukan hal-hal baik bagi mereka yang membenci Dia, namun tujuan akhirnya sudah jelas untuk kemuliaan Tuhan.

“...sekalipun engkau tidak mengenal Aku” (ay.4)

Koresh mungkin saja pernah mendengar nubuatan ini dari kalangan orang Yahudi, namun kata kenal yang dimaksud di sini bukan sekadar pengetahuan kognitif. Dalam bahasa Ibrani istilah "kenal" berbicara tentang hubungan pribadi yang intim (lih. Kej 4:1). Tidak ada kebaikan dalam Koresh hingga Allah harus memilih dia, tapi Tuhan memakai dia untuk tujuan Ilahi.

Koresh tidak dipanggil demi diri sendiri tetapi demi Yakub/Israel.

45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu.....

Manusia mungkin melihat Koreshlah yang hebat, mampu menaklukan bangsa Babel, bangsa yang megah dan kuat, tetapi 150 tahun sebelumnya, Allah Israel telah mengumumkan bahwa tujuan akhir dari semua kemenangan itu bukanlah Koresh dan kejayaannya, tetapi supaya umat Allah dibebaskan dari Babel pulang ke Yerusalem, lebih tepatnya untuk menggenapi rencana Allah sendiri. Dengan kata lain, di balik semua kekuasaan yang terlihat hebat sesungguhnya kedaulatan Allah yang sedang berlaku.

Amsal 21:02 berkata, Hati raja adalah dalam tangan TUHAN, seperti sungai air, Dia mengubahnya ke mana pun Dia ingin. Tuhan dapat bekerja dalam dan melalui orang lain dengan cara yang sangat tak terduga

Aplikasi: Tuhan sedang bekerja dalam sejarah. Kita merasa sejarah ini hanya sekedar bergulir, namun Tuhan sedang bekerja di dalam sejarah dan membawanya kepada maksud-Nya.

Kedaulatan Allah atas sejarah

Yesaya melayani kira-kira 150 tahun sebelum Persia mengambil alih dunia. Selama masa pelayanan nabi Yesaya, Asyur adalah superpower dunia. Pada 722 SM, Asyur menghancurkan berhala Israel utara dan dibuang ke Asyur. Kemudian Babel menggantikan Asyur dan menghancurkan Yehuda dan Bait Allah di 586 SM, mereka mengangkut orang-orang Yahudi ke Babel. Setelah Babel, Persia muncul menjadi negara super power yang mengalahkan Babel. Kekaisaran Persia dibangun oleh Koresh pada 539 SM. Persialah yang mengakhiri pembuangan Yahudi.

Banyak sarjana liberal percaya bahwa separuh terakhir kitab Yesaya tidak ditulis oleh Yesaya. Itu adalah penambahan dikemudian hari oleh orang yang menyaksikan peristiwa orang Yahudi dipulangkan. Mereka ragu bagaimana mungkin Yesaya bisa tahu peristiwa 150 tahun kemudian? Pasti bagian ini diedit/ditambahkan oleh orang lain setelahnya.

Menurut orang Injili, mempercayai sebaliknya bahwa Yahweh sangat mampu menubuatkan masa depan, bukankah Dia Allah yang tidak terikat waktu? Bukankah ada banyak sekali nubuatan dan Alkitab yang sudah tergenapi? Misalnya, kelepasan Yerusalem dari tangan Sanhenrib (37:33-35), kekalahan Damaskus oleh Asyur (8:4, 7), kehancuran Samaria (7:16). Sebagian nubuat digenapi pada masa yang jauh di depan, misalnya keruntuhan Babel di tangan Media Persia (13:17, 19-20). Beberapa bahkan baru digenapi pada jaman Yesus, misalnya kedatangan Terang yang Besar (9:1-2; bdk. Mat 4:15-16).

Kotbah Yesaya melalui nubuatan ini memiliki posisi yang penting bagi orang Yahudi. Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada mereka bahwa keselamatan dan pemulihan dari Allah akan tiba bagi mereka. Yahweh berdaulat atas sejarah. Masa lalu, masa sekarang, masa depan manusia dan dunia terpampang jelas dan utuh di hadapan-Nya. Ini adalah bukti bahwa Allah Israel hidup dan menjadi jaminan bahwa sejarah itu diatur dan bergerak sesuai dengan maksud Tuhan.

Aplikasi: "Jika Tuhan secara akurat dapat memprediksi pergeseran politik negara-negara besar dengan akurasi waktu, mengapa saudara masih  mempertanyakan apakah ia dapat menangani keuangan dan pekerjaan saudara? atau anak Anda atau penyakit Anda?”

Kedaulatan Allah dalam sejarah terlihat dari munculnya kata-kata kerja yang cukup banyak mulai dari ayat 1: Kuurapi (1a), tangannya Aku pegang (1b), Aku menundukkan bangsa-bangsa di hadapannya (1c), Aku berjalan di depanmu (2a), Aku akan memberikan kepadamu harta benda (3), Aku yang menjadikan terang dan gelap (7),  Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini (8).

Semua kata kerja tersebut mengindikasikan bahwa Allah sangat aktif dalam sejarah dunia. Manusia mengira semuanya terjadi secara alami, namun sesungguhnya Allah dengan aktif memastikan semua berjalan sesuai dengan rencana Allah.

Allah setia terhadap umat-Nya

Israel dan Yehuda memberontak dan gagal berkali-kali di hadapan Allah. Pembuangan ke Babel merupakan konsekuensi sekaligus didikan Allah bagi mereka. Israel telah gagal sebagai seorang hamba. Apakah kegagalan orang Israel membuat Allah membuang mereka untuk seterusnya? Tidak, Allah kembali menyatakan  cinta-Nya. Kasih-Nya tidak bersyarat.

Aplikasi: Saudara dan saya tidak lebih baik dari orang Israel. Kita pun berulang kali gagal. Jika hari ini saudara dan saya masih mengalami banyak hal yang baik, itu bukan karena kita layak mendapatkannya, itu menunjukan bahwa Ia setia dengan janji-Nya.  Dia mengasihi saudara dan saya yang penuh dengan kekurangan dengan cinta yang tanpa syarat.

45:4 “Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku... “

Allah memastikan semua berjalan sesuai dengan rencana Allah. Namun di dalam rencana-Nya, Ia memperhitungkan keselamatan umat-Nya, “Oleh karena hamba-Ku dan Israel, pilihanku....”

Pasti bukan karena Israel cukup layak untuk dikasihi, tapi karena mereka telah dipilih  Allah di masa lalu. Kita pun banyak gagal dan tidak setia, namun kesetiaan Allah tidak dipengaruhi oleh ketidaksetiaan umat-Nya. Ia tetap setia dan memperhitungkan keselamatan mereka.

YHWH adalah satu-satunya Allah (monoteisme)

YHWH: 5,321 times in the Old Testament (Ryrie) ‘He does not change. . .He is the King who will reign forever...He is the Author and creator...’

“Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain” (ayat 5, 6, 14, 18, 21, 22). Frasa ini diulangi 6 kali, artinya bahwa ini frasa yang penting dan Tuhan ingin kita benar-benar paham bahwa YHWH Allah yang tidak berubah dan tetap berkuasa itu adalah satu-satunya Allah.

Ezra 1:1 Koresh membuat proklamasi publik bahwa Yahweh telah memberinya segala kerajaan di bumi, dan telah memerintahkan dia untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.

Perhatikan beberapa fakta ini:

1. Penaklukan Yerusalem oleh Nebukadnezar adalah suatu peristiwa yang akan secara luas dikenal di seluruh bangsa.

2. Babel kemudian menjadi ibukota megah dari dunia kafir, dan kerajaan ini adalah kerajaan yang paling kuat di dunia.

3. Fakta penaklukan Babel dan cara penaklukannya akan dikenal di seluruh kerajaan itu, dan akan menarik perhatian dunia.

4. Tangan TUHAN  begitu nyata dalam hal ini, dan nubuat yang telah diucapkan begitu jelas terpenuhi. 

Koresh sendiri mengakui bahwa kemenangannya adalah hasil perbuatan Yahweh. Keberadaan, nama, dan kebenaran Yahweh dikenal sangat luas melalui pengakuan publik Koresh bahwa  YHWH, Allah orang Yahudi telah menolongnya menaklukkan ibukota yang paling perkasa di dunia.

Ini merupakan nubuat yang menakjubkan bahwa Allah memilih Koresh untuk tujuan yang sama sebagaimana ketika Ia memilih Israel, yaitu untuk menyatakan diriNya kepada seluruh dunia sehingga seluruh dunia bisa mengenal Dia.

Konsep kuno dalam peperangan: pandangan dunia timur kuno menyatakan bahwa ketika negara-negara pergi berperang, dewa-dewa mereka berjuang dan yang paling kuat akan menang. Ketika Babel dapat mengalahkan Israel, apalagi dalam kasus keruntuhan Yehuda, kekalahan ini disertai dengan kehancuran bait Allah sebagai simbol kehadiran Tuhan. Apakah dewa-dewa Babel lebih kuat daripada Tuhan? Pembuangan ke Babel tidak membuktikan bahwa Tuhan kalah melawan Dewa Marduk atau Dewa Bel. Sebaliknya, peristiwa tersebut justru membuktikan kekudusan Tuhan dan kuasa-Nya atas bangsa Babel. Bangsa ini hanyalah alat di tangan Tuhan untuk menghukum umat-Nya (2Raj 20:17) yang terus-menerus memberontak melawan Allah (2Raj 21:15). Tuhanlah yang menyuruh mereka (2Raj 24:1).

45:6 “supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.”

Persia memiliki konsep dualistik Allah dan dunia. Dewa baik mereka mereka disebut Ahura-mazda dan dewa jahat Angra-mainya. Dewa  yang baik menciptakan cahaya, dewa yang jahat menciptakan  kegelapan. Melalui Yesaya, Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan tidak memiliki saingan. Setan pun bukan saingan-Nya. Hanya ada satu Allah. Semua yang jahat di sekitar kita dipakai Tuhan untuk membawa kita menuju rencana kekal-Nya. Karena Ia adalah satu-satunya Allah, maka keselamatan umat-Nya tidak bergantung pada siapampun juga. Hanya kepada Dia.

Penutup

Apakah saudara sedang berada dalam kondisi yang kritis? Saudara perlu memahami baik-baik, siapa Allah saudara. Inilah yang memungkinkan saudara teguh menghadapi masa-masa krisis dengan iman yang teguh.

Allah berdaulat mutlak.

Allah setia terhadap umat-Nya.

YHWH adalah satu-satunya, hanya Dia yang dapat melepaskan dan menjadi Juruselamat.

Amin

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Admin

Reformed Exodus Community