Bagian ini merupakan argumen Paulus terakhir untuk menunjukkan keutamaan nubuat dibandingkan bahasa roh. Sesudah bagian ini Paulus baru memberikan nasihat-nasihat praktis tentang penggunaan beragam karunia roh yang benar di dalam
Baca ArtikelKita hidup di tengah zaman yang mengabaikan – bahkan memandang rendah – kelemahlembutan dan kerendahhatian. Dua sikap ini dianggap sebagai musuh dari kehormatan, keberanian, dan kekuatan. Kelemahlembutan disamakan dengan kelemahan
Baca ArtikelPembacaan sekilas sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kisah baptisan (Mat 3:13-17) dan pencobaan (Mat 4:1-11) memiliki keterkaitan yang erat. Kata sambung “maka” (tote) di 4:1 menyiratkan kesinambungan. Sebutan “Anak Allah”
Baca ArtikelDalam dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa, penderitaan menjadi hal biasa bagi kita (Kej 3:16-19). Walaupun demikian, bukan berarti penderitaan mudah untuk ditahan, apalagi dihadapi dengan cara yang benar.
Baca ArtikelIstilah “persekutuan” sudah tidak asing di telinga orang-orang Kristen. Banyak “persekutuan doa” diadakan di mana-mana. Sayangnya, aspek persekutuan yang ada hanya terbatas pada kesamaan aktivitas ritual (berdoa) dan tenpat. Doa-doa
Baca ArtikelDalam bagian sebelumnya Paulus sudah menerangkan bahwa ibadah bersama seharusnya membangun orang lain (14:3-4). Hal-hal yang membuat sebagian orang merasa terasing dan tidak paham seyogyanya dihindari. Salah satunya adalah penggunaan
Baca Artikel