Dalam beberapa catatan Alkitab, utamanya kitab Yesaya, nama Koresh disebut beberapa kali. Bukan sekedar disebut namanya, tetapi Koresh mandapatkan julukan yang bagus dari Allah:
Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!" (Yes 44:28)
Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: (Yes 45:1)
Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap," firman TUHAN semesta alam. (Yes 45:13)
Setidaknya dari 3 ayat di atas, ada indikasi bahwa Tuhan akan memakai Koresh untuk menggenapi rencanaNya, setidaknya tentang pembangunan kembali Yerusalem dan kembalinya bangsa Israel dari pembuangan. Siapakah Koresh ini sebenarnya?
Nama Koresh muncul lebih dari 30 kali dalam Alkitab. Dalam Alkitab, nama Koresh muncul bersamaan dengan identifikasinya sebagai raja Persia (2 Taw. 36:22-23; Ezra 1:1,2,8; Dan 6:28; 10:1 dst) maupun raja Babel (Ezra 5:13). Dia berkuasa di Persia cukup singkat, sekitar 539-530 SM. Mengapa dia menjadi sosok yang begitu penting bagi orang Israel walaupun dia sendiri bukan berasal dari Israel, bahkan menjadi pemimpin dari bangsa penawan bangsa Israel? Singkatnya, dalam jaman pemerintah Koresh-lah, bangsa Israel diijinkan kembali ke tanah perjanjian setelah 70 tahun ditawan atau dibuang di Babel.
Kali ini setidaknya kita perlu belajar secara singkat dan cepat tentang sejarah pembuangan bangsa Israel. Dimulai dengan sejarah monarki dalam kerajaan Israel dengan raja-rajanya Saul, Daud lalu mencapai puncak kejayaannya di era Salomo. Setelah Salomo mati, kerajaan Israel terpecah menjadi 2 yaitu kerajaan utara (kerajaan Israel) dengan raja Yerobeam (diikuti 10 suku Israel di dalamnya) dan kerajaan selatan (kerajaan Yehuda) dengan rajanya Rehabeam, anak Salomo (diikuti 2 suku yaitu suku Yehuda dan Benyamin). Masing-masing kerajaan, baik Israel maupun Yehuda, memiliki raja masing-masing. Kerajaan Israel akhirnya kalah oleh bangsa Asyur yang berkuasa saat itu dan dibuang ke Asyur pada 721 SM. Kerajaan Yehuda berhasil luput dari penawanan Asyur. Namun akhirnya bangsa Yehuda harus juga dikalahkan oleh bangsa Babel yang sebelumnya berhasil menundukkan kerajaan Asyur pada 612 SM. Ibukota Yehuda, Yerusalem dikepung (589 SM) oleh Babel dan berhasil dihancurkan (586 SM). Akibatnya bangsa Yehuda dibuang ke Babel hingga 70 tahun seperti yang dinubuatkan nabi Yeremia (2 Taw. 36:21; Yer. 25:11; 29:10).
Setelah kematian raja Babel yang termasyur, Nebukadnezar pada 562 SM, kemunduran Babel mulai terasa. Adanya perpecahan internal dan ancaman dari negara-negara tetangga membuat pemimpin-pemimpin berikutnya tidak berhasil mempertahankan tahtanya secara mulus. Terjadi banyak pergantian pemimpin cepat dan dalam rentang waktu kepemimpinan yang pendek.
Sebuah ancaman baru muncul di sejarah dunia saat itu. Koresh dari Persia (Cyrus the Great) berusaha untuk menyatukan negara-negara yang bermusuhan dan menjelang tahun 550 SM dia berhasil mengalahkan kerajaan Media. Sekarang Persia dan Media bersatu, dan Koresh berambisi untuk melakukan ekspansi ke arah barat. Meskipun Babel bersekutu dengan Mesir, Koresh berhasil menyapu bersih teritori kekuasaan Babel sebelah utara. Selanjutanya Koresh berekspansi ke timur dan selatan dan dalam jangka waktu yang cepat dia berhasil membuat Babel kalah pada 539 SM. Sekarang Koresh berkuasa atas daerah yang dahulu merupakan kekuasaan kerajaan Babel. Dalam jangka waktu satu tahun, Koresh berhasil menguasai hampir seluruh Timur Tengah kecuali Mesir (Mesir kelak ditaklukkan oleh anak Koresh pada 525 SM). Bersambung………….
NK_P