Mengapa pohon jarak begitu signifikan bagi Yunus (Yun. 4:6-8)?

Posted on 25/04/2021 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2021/05/Mengapa-pohon-jarak-begitu-signifikan-bagi-Yunus-Yunus-4-6-8.jpg Mengapa pohon jarak begitu signifikan bagi Yunus (Yun. 4:6-8)?

Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang tidak konsisten? Di Alkitab, salah satu orang yang tidak konsisten adalah Yunus. Ketika Yunus diperintahkan Allah untuk memberitakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe yang hendak binasa, ia merasa enggan, namun ia sangat marah ketika pohon jarak yang melindunginya dari terik matahari ternyata pohon tersebut mati (Yun. 4:6-11). Seberapa signifikan pohon jarak bagi Yunus, sehingga ia sangat marah ketika pohon itu mati?

Kata “pohon jarak” dalam teks Ibraninya qîqāyôn. Arti kata ini diperdebatkan. Vulgata (terjemahan Alkitab bahasa Latin) menerjemahkannya, “ivy” (tanaman memanjat Eurasia yang selalu hijau dan berkayu, biasanya memiliki daun berujung lima yang mengkilap dan berwarna hijau tua) (Fauna and Flora of the Bible, 106). Septuaginta (terjemahan PL dalam bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani) menerjemahkannya, “labu manis” (gourd). KJV, YLT, dan JPS menerjemahkannya, “gourd.” Namun Resh Lakish mengidentifikasinya dengan biji dari semak (belukar) yang menghasilkan minyak jarak (B. Shabbat 21a). Minyak jarak (castor oil) sendiri merupakan minyak kuning pucat yang diperoleh dari biji jarak, digunakan sebagai pencahar, pelumas, dan dalam pembuatan produk berbasis minyak. Jerome sendiri memilih terjemahan minyak jarak (Billy K. Smith dan Frank S. Page, Amos, Obadiah, Jonah, The New American Commentary, 278). Friedemann W. Golka juga menafsirkannya sebagai minyak jarak (George A. F. Knight dan Friedemann W. Golka, Revelation of God: A Commentary on the Books of The Song of Songs and Jonah, 121). Uriel Simon di dalam tafsirannya JPS Torah Commentary juga setuju dengan identifikasi Resh Lakish di mana qîqāyôn merujuk pada tanaman yang tumbuh liar di seluruh Tanah Israel, yang sekarang dikenal sebagai tanaman ricinus atau minyak jarak. Minyak ini dalam bahasa Mesir kuno disebut kaka atau kiki dan dalam bahasa Yunani adalah kikeôs (Uriel Simon, Jonah, JPS Bible Commentary, 42).

Tanaman tahunan ini (Ricinus communis) yang termasuk dalam famili spurge (tumbuhan perdu atau semak dengan getah susu dan bunga yang sangat kecil, biasanya kehijauan) ini memiliki batang yang tegak yang menghasilkan begitu banyak daun menjari besar. Daunnya memiliki lebar sekitar 1 meter, sehingga daun ini dapat memberikan keteduhan yang berlimpah. Tanaman ini bertumbuh sangat cepat (5-6 bulan) dan dianggap sebagai rumput liar oleh banyak orang timur (Allen C. Myers, ed., The Eerdmans Bible Dictionary, 195, Michael Zohary, Plants of the Bible, 193, Simon, Jonah, JPS Bible Commentary, 42, dan Knight dan Golka, Revelation of God, 121). Tinggi tanaman ini bisa mencapai 3-4 meter, sehingga tanaman tersebut dapat menaungi pelancong dari terik matahari.sehingga tidak heran tanaman ini menjadi tempat berteduh yang nyaman bagi Yunus. Buahnya berbentuk kapsul dengan tiga biji yang mengandung minyak (Zohary, Plants of the Bible, 193 dan Fauna and Flora of the Bible, 107).

Tanaman ini tumbuh dalam satu malam dan melindungi Yunus, tetapi layu di penghujung keesokan paginya. Hal ini membuatnya terpapar matahari yang terik. Inti dari kejadian ini adalah untuk mengajar nabi yang bandel itu bahwa dia seharusnya tidak hanya memperhatikan kenyamanannya sendiri, tetapi juga untuk kesejahteraan banyak warga Niniwe yang enggan dia khotbahkan (ay. 10–11) (Myers, ed., The Eerdmans Bible Dictionary, 195).

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Denny Teguh Sutandio

Reformed Exodus Community