Ketika ada satu peristiwa terjadi, maka peristiwa itu dilihat oleh banyak orang. Banyak orang yang melihatnya akan menafsirkan peristiwa itu dan keluarlah berbagai hasil tafsiran baik yang sama maupun berbeda bahkan berkontradiksi. Ketika kita membaca kisah orang yang kerasukan yang disembuhkan Tuhan Yesus, mungkin kita akan bertanya, mengapa hanya Matius yang mencatat bahwa ada dua orang yang kerasukan (Mat. 8:28), sedangkan Markus dan Lukas mencatat satu orang yang kerasukan (Mrk. 5:2; Luk. 8:27)? Mana yang benar?
Jawaban pertama, meskipun Markus dan Lukas mencatat ada satu orang yang kerasukan, kedua Injil ini tidak mencatat “hanya satu.” “Hanya satu” berarti hanya ada satu orang yang kerasukan dan tidak ada orang lain yang mengalami kerasukan seperti orang ini. Kecuali kalau Markus dan Lukas mencatat hanya satu orang yang kerasukan, maka catatan Matius sangat berbeda dengan catatan Markus dan Lukas. Namun faktanya tidak demikian. Artinya ketika Matius mencatat ada dua orang kerasukan setan, maka dua orang juga mencakup satu orang yang dicatat Markus dan Lukas (Craig L. Blomberg, Matthew, 151 dan Gleason L. Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 552). Misalnya, ketika ada satu kecelakaan terjadi di pinggir jalan, kemudian ada dua polisi dan dua rakyat biasa yang menonton kecelakaan itu. Dua polisi melaporkan bahwa kecelakaan tersebut memakan dua orang korban jiwa, sedangkan dua rakyat biasa membantah laporan polisi tersebut karena mereka melihat satu orang yang meninggal. Dua jenis laporan ini kelihatan berbeda, tetapi tidak karena dua rakyat biasa ini melaporkan satu orang yang meninggal, bukan hanya satu.
Jawaban kedua, catatan Matius tentang dua orang kerasukan setan merupakan catatan yang tepat, sedangkan ketika Markus dan Lukas mencatat ada satu orang kerasukan setan, maka mereka ingin menekankan satu orang yang kerasukan setan yang menonjol dibandingkan orang yang lain. Kenapa? Mungkin karena satu orang yang ditonjolkan Markus dan Lukas “lebih bisa mengungkapkan pikirannya di antara dua orang itu” (Archer, Hal-hal yang Sulit dalam Alkitab, 553). Kalau kita kembali ke ilustrasi tentang kecelakaan yang ditonton dua orang polisi dan dua orang rakyat biasa, maka ketika dua orang polisi melaporkan ada dua korban jiwa, mereka benar-benar menonton dan membawa dua korban jiwa itu ke mobil ambulans, tetapi ketika dua orang rakyat biasa melaporkan ada satu korban jiwa, mereka mungkin hanya melihat satu korban jiwa yang terakhir dimasukkan ke mobil ambulans dan mereka tidak melihat korban jiwa sisanya yang telah dimasukkan ke mobil ambulans sebelumnya.
Di atas semuanya, baik satu atau dua orang yang kerasukan setan, hal yang terpenting adalah Yesus telah mengusir setan dan orang yang kerasukan setan telah menjadi normal kembali. Kisah ini mengajarkan tentang mukjizat Kristus atas setan.
Photo by Olya Kobruseva from Pexels