Bagaimana Solusi Terhadap Perbedaan Ucapan Bahagia versi Lukas (6:20) dengan Ucapan Bahagia dalam Matius (5:3)?

Posted on 11/09/2022 | In Do You Know ? | Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio | Leave a comment

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2022/08/Mengapa-di-Markus-11-15-17-Yesus-Sangat-Marah.jpg Bagaimana Solusi Terhadap Perbedaan Ucapan Bahagia versi Lukas (6:20) dengan Ucapan Bahagia dalam Matius (5:3)?

Ucapan bahagia adalah perkataan Yesus yang sangat penting bukan hanya bagi orang Kristen, namun juga berdampak kepada orang-orang non-Kristen. Misalnya, Mahatma Gandhi dipercaya terinspirasi dengan ucapan bahagia di dalam Alkitab untuk melakukan aksinya di India. Namun permasalahannya ucapan bahagia di Lukas 6:20 berbeda dengan Matius 5:3. Apakah perbedaan itu merupakan suatu kontradiksi atau bukan? Kita akan mempelajarinya.

Beberapa orang Kristen percaya bahwa perbedaan penafsiran disebabkan oleh dua kesempatan yang berbeda. Matius mencatat ucapan bahagia Yesus ditujukan kepada banyak orang termasuk para murid-Nya (Mat. 5:1), sedangkan Lukas mencatat ucapan Yesus tersebut ditujukan kepada para murid-Nya (Luk. 6:20). Kemudian, Matius mencatat bahwa ucapan bahagia Yesus diucapkan ketika Ia berbicara di atas bukit (5:1), sedangkan Lukas mencatat ucapan bahagia-Nya ketika Ia berbicara di tanah yang datar (6:17). Terakhir catatan Lukas jauh lebih singkat dari Matius.

Namun orang Kristen lain mencatat bahwa kedua catatan tentang ucapan Yesus disampaikan Yesus pada waktu dan wilayah geografis yang sama, kepada kelompok orang yang sama, dan isi ucapan tersebut mayoritas sama. Dalam kedua catatan tersebut, khotbah-Nya didahului dengan penyembuhan khusus dan diikuti oleh kepergian-Nya ke Kapernaum. Lukas mengawali ucapan Yesus dengan mengatakan bahwa Yesus “memandang murid-murid-Nya” (Luk. 6:20) seperti Matius, namun Lukas mencatat bahwa Yesus “Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak” (Luk. 7:1; bdk. Mat. 5:1). Dari informasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa dua ucapan Yesus di Matius dan Lukas tidak mungkin merupakan dua ucapan dengan dua peristiwa yang berbeda.

Lalu, bagaimana solusi dua perbedaan ucapan Yesus tersebut? Dua catatan ucapan Yesus di Matius dan Lukas merupakan dua catatan dari dua ucapan Yesus yang berbeda di kesempatan yang berbeda. Tidak ada masalah dengan hal ini. Dari dua ucapan Yesus yang berbeda ini, masing-masing penulis, yaitu Matius dan Lukas mengambil salah satu ucapan Yesus itu dan menerapkannya ke dalam catatan mereka sesuai dengan tema yang sedang mereka tulis sebelum dan sesudahnya. Tidak heran, ketika Lukas mencatat ucapan Yesus tentang berbahagialah orang yang miskin dan celakalah orang yang kaya (Luk. 6:20, 24) dan menerapkannya dalam konteks penghiburan bagi orang-orang miskin, sedangkan Matius tidak mengecualikan kemiskinan finansial, tetapi berbicara tentang kemiskinan rohani yang sering dimiliki oleh orang miskin sebagai lawan dari orang kaya (Luk. 16; 1Tim. 6:17). Keduanya tidak bertentangan karena orang miskin pada waktu itu bukan hanya miskin secara finansial, tetapi miskin secara sosial dan rohani yang seharusnya bergantung kepada Allah (https://defendinginerrancy.com/bible-solutions/Luke_6.20_(cf._MATT._5.3).php).

Dua perbedaan ucapan bahagia Yesus tetap merupakan perbedaan, tetapi tidak berkontradiksi. Hal ini justru tidak melemahkan iman kita, sebaliknya menguatkan iman kita bahwa masing-masing penulis Injil tidak saling menyalin dari penulis Injil lain, melainkan mereka masing-masing menyatat ucapan Yesus menurut tema yang mereka tekankan di dalam tulisan Injil mereka. Ini membuktikan bahwa mereka adalah saksi mata kehidupan Yesus baik secara langsung maupun tidak langsung. Allah yang memelihara firman-Nya adalah Allah yang menjamin firman-Nya dapat dipercaya.

https://i0.wp.com/rec.or.id/wp-content/uploads/2020/12/logo.png logo writter

Ev. Denny Teguh Sutandio

Reformed Exodus Community